Sebuah Surat

"Berjalan tak seperti rencana adalah hal yang sudah biasa dan jalan satu-satunya jalani sebaik kau bisa" FSTVLST - GAS!



Kalau dikata sungguh sepertinya memang benar-benar sungguh. Aku yang banyak bermain kata kata juga bla-bla-bla untuk beberapa kawan dan juga saudaraku. Saat ini aku sepertinya ingin diingatkan kembali perihal pesan pesan yg sudah kusampaikan. Agar aku sekadar merasa untuk tenang.

Pernah mendengar Ibumu berkata kau begini begitu?. Atau pernah mendengar Ibumu berkata kau anak yang begini begitu. Tapi pernahkah saat berpisah sejenak saja kau akan merindukan itu. Namun apa daya dengan durasi yang lebih lama, dengan jarak yang lebih jauh. Kau harus berbuat apa?.

Aku merasakan itu, ketika mendengar suatu hal yang pernah kurasakan saat masih belia dulu. Dengan keadaan waktu itu yang membuatku menjadi seperti ini. Ada hal lain yang tak ingin dirasakan adik lelakiku Inginku Ia tumbuh seperti teman sebayanya. Namun apa daya keadaan yang membuat aku dan sanak familiku tak bisa mengelak.

Kawanku pernah mengatakan "kerinduan yang terpendam dan terendapakan serta tak tersampaikan akan menjadi tabungan doa dimasa mendatang"

Ketepatan waktu sesungguhnya ialah mengolah pesan pada tiap kiasan hasil dari sebuah pengembaraan. Saatnya aku mengembara lagi untuk mencari, menggali, dan mengunduh. Aku Anakmu.

Surat untukmu lagi Ibu.
Sukoharjo, 15 November 2018

Komentar

Postingan Populer