Berantai Angan

Menarik pesan pada tiap kejadian. Meratapi agar berisi. Bergegas dan lari sampaikan segala kesah, agar terarah, dan menjadi mudah.


Pada insomniaku kali ini. Aku mendapati tentang peranti yang menyeringai sukmaku. Ada kala ketika aku bebayang saat angin pagi mulai menusuk raga. Aku belajar untuk mendalami segala ujaran yang pernah tertuang, dalam biji biji tanya, dalam tunas tunas laku, serta akar akar nurani. Seringkali aku mencoba mengaktualisasikan pesan yang kusebar, pemaknaan yang kuuraikan rasanya hanya sepersekian angka yang dapat aku aktualisasikan bila dirasiokan.

Sebelum angan diterpa angin. Serentak ingin harus mengerti inti agar terpilah dan terpilih. Cabang cabang yang telah tumbuh sebaiknya tidak semakin runcing melainkan berbuah. Sebab belajar dari sebuah esensi kemungkinan tidaklah adil jika diperuntukkan kepada perasaan. Yang memungkinkan adil ialah yang menerima bukan memaksa.


Sekian angan berputar putar pada langit langit imajinasi. Mencari jalan yang tak tahu pasti. Hingga berhenti dalam intuisi. Menemukan arah menuju nanti.

Alang-alang 

Komentar

Postingan Populer